Description
judul lukisan : ANGIN.
ketika imajinasi kita disuruh untuk membayangkan angin. maka yang tertangkap dalam imajinasi akal fikiran manusia hanyalah benda benda yang tertiup angin seperti bendera merah putih yang berkibar atau pun pohon yang condong karena tertiup angin.
lalu mana gambar anginnya ?
artinya imajinasi akal fikiran manusia terbatas hanya kepada benda.
akal fikiran manusia tdk bisa menjangkau hal hal lain selain benda...
lalu mengapa kita dapat mengetahui keberadaan angin ? apa yang membuat kita tau adanya unsur angin.
maka jawabannya bukanlah fikiran akan tetapi "RASA" begitu pun halnya kalau kita membayangkan apa yg sebut adam dan hawa.. maka yang terbayang dalam fikiran adalah sosok.. dajjal pun jadi sosok..
cara beribadah kepada Tuhan pun akhirnya membutuhkan sosok benda untuk di jadikan kiblat.
artinya kamu masih beribadah dengan imajinasi fikiranmu.
padahal sesungguhnya Allah tdk bisa di sentuh oleh fikiran..
tafakkaru fi kholqillah.
*berfikirlah atas apa yang telah di ciptakanNya yaitu unsur duniawi, benda, tumbuhan, hewan, dan jasmani*
wala tafakkaru fi dzatillah...
*janganlah berfikir tentang dzat Allah, karena Dia tdk dapat di sentuh oleh fikiran kecuali oleh Rasa*
fikiran selalu merasa paling benar.
Rasa melatih kita untuk benar dlm merasa.
*janganlah merasa benar, tapi benarlah dalam merasa*
ketika imajinasi kita disuruh untuk membayangkan angin. maka yang tertangkap dalam imajinasi akal fikiran manusia hanyalah benda benda yang tertiup angin seperti bendera merah putih yang berkibar atau pun pohon yang condong karena tertiup angin.
lalu mana gambar anginnya ?
artinya imajinasi akal fikiran manusia terbatas hanya kepada benda.
akal fikiran manusia tdk bisa menjangkau hal hal lain selain benda...
lalu mengapa kita dapat mengetahui keberadaan angin ? apa yang membuat kita tau adanya unsur angin.
maka jawabannya bukanlah fikiran akan tetapi "RASA" begitu pun halnya kalau kita membayangkan apa yg sebut adam dan hawa.. maka yang terbayang dalam fikiran adalah sosok.. dajjal pun jadi sosok..
cara beribadah kepada Tuhan pun akhirnya membutuhkan sosok benda untuk di jadikan kiblat.
artinya kamu masih beribadah dengan imajinasi fikiranmu.
padahal sesungguhnya Allah tdk bisa di sentuh oleh fikiran..
tafakkaru fi kholqillah.
*berfikirlah atas apa yang telah di ciptakanNya yaitu unsur duniawi, benda, tumbuhan, hewan, dan jasmani*
wala tafakkaru fi dzatillah...
*janganlah berfikir tentang dzat Allah, karena Dia tdk dapat di sentuh oleh fikiran kecuali oleh Rasa*
fikiran selalu merasa paling benar.
Rasa melatih kita untuk benar dlm merasa.
*janganlah merasa benar, tapi benarlah dalam merasa*